Labengki & Sombori, Kendari

Kunjungan pertama Velly ke rumah Oma Opa di Kendari, saat Velly berumur 1 Tahun 4 Bulan, hampir 3 minggu lamanya di sana karena kunjungan pertama.

Mumpung saya dan suami belum liburan pertahun 2019 (tidak dihitung ke Jakarta karena award/urusan kantor, atau pulang kampung ke Toraja setiap tahun) sehingga kami memilih liburan ke Labengki Sombori saja, sekalian bisa titip Velly di rumah Oma Opanya.


Sebelum saya memilih paket yang memang sudah disediakan, saya membandingkan dulu dengan standartnya:

👒 Pemilihan rute ada 3 pilihan (bisa dilihat di Map). (Kami pergi kami pakai rute kuning, pulang kami pakai rute merah.)

👒 Pemilihan kapal ada 2 pilihan, kapal cepat dan kapal lambat/kayu. (Kami memakai kapal cepat.) Recomended pakai kapal cepat saja agar efisien waktu, karena perbandingan kapal cepat dan kapal lambat memakan 2x waktu.

👒 Pemilihan tempat tinggal ada 5 pilihan. Labengki Nirwana Resort, Labengki Beach Hut, Penginapan di Balai Desa, ada beberapa penginapan/villa kecil yang aku lihat di pinggir pantai Labengki, penginapan/villa kecil yang aku lihat di pinggir pantai Sombori. (Kami memilih di Labengki Beach Hut karena semua sudah paketan sudah diaturkan dari akomodasi (kapal), makanan (3x sehari) tempat tinggal (2 malam 3 hari)


Cerita tentang perjalanan kami,Diawali dengan naik Grab dari Kota Kendari ke Pelabuhan Tanasa' selama 1 jam. Dijemput oleh Penginapan menggunakan Kapal Cepat dari Pelabuhan Tanasa' ke Pulau Labengki selama 1 jam (jalur kuning pada map). Tiba penginapan checkin dulu, di beri pilihan oleh pemandu mau jalan-jalan kemana dulu (komunikasi dengan pemandu kapal penting, biar kemauan kita diikuti). Karena aku lebih tertarik Sombori daripada Labengki, jadi aku mau ke Sombori lebih dulu, sekalian aku bawa makanan dari penginapan di atas kapal (Yang paling aku suka dari pilihanku mengambil paket di Labengki Beach Hut adalah kita diberikan bekal di atas kapal selama perjalanan menyusuri laguna demi laguna. Variasi makanan lengkap dan enak).



Hari Pertama kami fokus jelajah Sombori dan aku jatuh cinta dengan tempat itu. Kalo ke sana untuk ke dua kalinya aku sepertinya akan nginap di Sombori. Aku suka suasana tenang, laut biru turkis, laguna-laguna, dan isi laut di sana.





 


Hari Kedua sama seperti hari sebelumnya, dengan tujuan perjalanan yang berbeda. Ketika kapal  sedang jalan, kalo ketemu bawah laut bagus, kapal akan berhenti, menyelam/snorkling di titik itu, kalo sudah puas, lanjut lagi ke titik lain.
Jadi akan selalu siap basah-basahan di sepanjang perjalanan. Susah foto cantik rambut basah, baju basah, jadi curi waktu foto cantik di pagi hari sebelum menyelam.
Penting bawah alat-alat berenang/menyelam yang lengkap, biar tidak rugi sudah jauh-jauh. (Bisa juga bawa alat pancing, jika memang gemar memancing).
Di tengah perjalanan, dapat view dan suasana yang bagus untuk sandarkan kapal, aku minta untuk makan bareng di situ (makan siang bisa direquest di penginapan untuk dibawa di atas kapal). Duduk santai sambil makan siang, lihat pemandangan indah, lihat ikan dan isi laut yg transparan karena airnya jernih dan suasana yg tenang jadi pengalaman tersendiri yang tidak terlupakan.


Pulang dari Sombori ke penginapan Labengki, sudah sore menjelang malam. Permukaan air berkilauan krn pantulan sinar matahari. Puncak2 gunung batu membuat bayangan matahari terlihat bergerak berirama bersamaan dengan kapal melaju cepat sepanjang perjalanan pulang. Air laut menyembur sesekali karena kecepatan kapal.


Tiba di penginapan segera setelah mandi, kami makan malam yang sudah di siapkan di restaurant pinggir pantai di penginapan. (Sebelum pulang, kami membeli lobster besar di rumah warga untuk dibawa ke penginapan minta dimasakkan untuk makan malam). Sambil menikmati pemandangan gerhana bulan merah di tengah laut. Ini ketiga kaliku melihat gerhana bulan merah, tapi kali ini bulan terasa begitu dekat/besar karena terlihat di tengah laut. Setelah gerhana bulan merah hilang berganti warna kuning terang, seperti lampu sorot menyinari tengah laut. Suanasa malam di tepi pantai dengan backround lagu "stuck on you" begitu berbeda.



 









Hari ketiga kami berenang di dalam goa/gunung batu. Ada 3 goa/gunung batu yang unik yang sulit ditemukan di tempat lain.
1. Goa ini memiliki 2 pintu kanan dan kiri yang tinggi, dan kita bisa berenang di dalamnya.
2. Goa ini hanya setinggi sekitar 70cm. Cara memasukinya harus merayap sejauh kurang lebih 100 meter lalu akan mendapatkan sebuah laguna di dalamnya yang menyerupai danau.
3. Gunung batu yang tinggi berupa bukit dengan batu-batuan runcing dan tajam. Untuk mencapainya harus mendaki dengan hati-hati setinggi kurang lebih 6 meter. Di dalamnya ada laguna menyerupai danau berwarna hijau kebiruan pekat. 







Sudah 3 hari berada di dalam pulau, saatnya kembali ke Kota Kendari. Kami naik kapal sebelum sore dikarenakan perjalanan yang jauh, agar ombak belum muncul dalam perjalanan. Perjalanan kapal cepat sekitar 2 jam sampai tiba di pelabuhan Kota Kendari (jalur merah pada Map). 

baca juga: