Arsitektur Regionalisme

    sumber yang lebih lengkap: 

    BAB I
    PENDAHULUAN
    1.1
    Latar Belakang
    Diawali dengan munculnya Arsitektur Modern yang berusaha meninggalkan arsitektur masa lampaunya dengan melupakan ciri serta sifatnya-sifatnya, periode berikutnya mulai timbul usaha untuk menyelaraskan atau mengkombinasikan antara yang lama dan yang baru akibat adanya krisis identitas pada arsitektur. Paham - paham tersebut antara lain adalah tradisionalisme, regionalisme, dan  post-modernisme.
    Khususnya pada paham Regionalisme diperkirakan berkembang sekitar tahun 1960. Sebagai salah satu perkembangan arsitektur modern yang mempunyai perhatian lebih pada ciri khas arsitektur kedaerahan, aliran ini berkembang terutama di negara berkembang. Ciri kedaerahan yang dimaksud berkaitan erat dengan budaya setempat, iklim, dan teknologi yang berkembang di negara atau daerah tersebut.

    1.2
    Rumusan Masalah
    Dari Latar Belakang masalah diatas, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
    • Apa pengertian dan ciri-ciri dari regionalisme?
    • Adakah desain atau bangunan yang menganut paham modern regionalisme?

    1.3
    Tujuan
    Adapun tujuan kami dalam penulusan paper ini adalah sebagai berikut :
    • Mengetahui  pengertian dan ciri-ciri modern regionalisme
    • Mengetahui bagaimana penerapan desain pada bangunan yang menganut paham regionalisme

    1.4
    Manfaat
    Adapun manfaat yang didapat adalah sebagai berikut :
    • Memberi pemahaman mengenai pengertian dari paham modernregionalisme
    • Dapat mengklasifikasikan penerapan paham Regionalisme pada sebuah bangunan ataupun pada sebuah desain.

    1.5
    Metode Penelitian
    Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu :
    •  Studi Pustaka
    Membaca referensi yang masih bersifat up to date dengan materi bahasan berupa majalah
    • Browsing internet


    BAB II
    PEMBAHASAN 
    2.1
    Pengertian Regionalisme
    Regionalisme berasal dari kata Region dan Isme, Region adalah Daerah dan Isme adalah paham Regionalisme bukan suatu wujud dari sikap kedaerahan namun muncul sebagai akibat dari koreksi terhadap maraknya penyeragaman wujud bangunan di seluruh dunia sehingga kita tidak lagi mengenal lagi mana budaya kita
    Sedangkan Regionalisme dalam arsitektur merupakan sutu gerakan dalam arsitektur yang menganjurkan penampilan bangunan yang merupakan hasil senyawa dari internasionalisme dengan pola cultural dan teknologi modern dengan akar, tata nilai dan nuansa tradisi yang masih di anut oleh masyarakat setempat.

    2.2
    Karakteristik/Ciri-ciri
    Adapun ciri – ciri daripada arsitektur regionalis adalah sebagai berikut :
    • Menggunakan bahan bangunan local dengan teknologi modern
    • Tanggap dalam mengatasi pada kondisi iklim setempat
    • Mengacu pada tradisi, warisan sejarah serta makna ruang dan tempat
    • Mencari makna dan substansi cultural, bukan gaya/ style sebagai produk akhir. kemunculannya juga bukan merupakan ledakan daripada sikap emosional sebagai respon dari ketidak berhasilan dari arsitektur modern dalam memenuhi keinginan masing – masing individu di dunia, akan tetapi lebih pada proses pencerahan dan evaluasi terhadap kesalahan – kesalahan pada masa arsitektur modern.

    2.3
    Maksud dan tujuan Regionalisme dalam arsitektur
    • Maksud dan tujuan daripada regionalisme dalam arsitektur ini adalah untuk menciptakan arsitektur yang kontekstual yang tanggap terhadap kondisi lokal.
    • Setiap tempat dan ruang tertentu memiliki potensi fisik, sosial, dan ekonomi dan secara kultur memiliki batas – batas arsitektral maupun sejarah.
    • Dengan demikian arsitektur regionalis seperti halnya arsitektur tropis, senantiasa mengacu pada tradisi, warisan sejarah serta makna ruang dan tempat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar