Pura Desa Lan Puseh

    Di desa adat dalung, pura puseh dan pura desanya berlokasi pada satu areal yang belokasi didesa dalung , kecamatan kuta utara. Dimana pura ini dijadikan satu yaitu Pura Desa lan Puseh Desa Adat Dalung. Pura Desa lan Puseh ini diusung oleh warga dari 10 banjar yang ada di desa dalung, yaitu kurang lebih 600 kepala keluarga. Menurut nara sumber I Made Parmita S.Ag yang menjabat sebagai bendesa adat setempat, pura ini telah mengalami kurang lebih lima kali renovasi, dan sekarang ini juga masih dalam tahap renovasi pada beberapa bangunan didalam pura ini.

    Pada awalnya pura ini memiliki orientasi menghadap kejalan, karena memperhitungkan banyaknya warga yang bersembahyang di pura ini, disamping mengingat letak dari pura puseh dan pura desa ini di pinggir jalan, unutk mengurangi kemacetan pada saat karya ataupun odalan, maka orientasi maupun letak dari pemedal atau pintu masuk utamanya dipindahkan ke sebelah barat. Odalan dipura ini dilaksanakan pada hari Pemacekan Agung atau tepatnya 5 hari setelah hari raya Galungan.

    Di dalam pura ini terdapat beberapa pelinggih dan bangunan yang menunjang kegiatan dalam pura ini sendiri, diantaranya adalah sebagai berikut :
    • Bale Gong
    • Bale ini difungsikan untuk tempat memaikan gong pada saat upacara di pura ini
    • Bale Agung
    • Bale yang terdapat di jaba tengah dari pura berfungsi untuk tempat parum ida batara dari seluruh pura yang ada di desa adat dalung
    • Bale Piyasan
    • Bale piyasan di pura in imemiliki dua fungsi yaitu sebagai tempat pendeta atau pedanda memuput upacara pada saat odalan, dan juga sebagai tempat meletakkan wangi atau banten pujawali.
    • Bale Pesandekan
    • Bale ini difungsikan sebagai tempat peristirahatan para sulinggih atau pemanggku yang menghadiri upacara yang dilaksanakan di pura ini
    • Bale Tarpana
    • Bale ini berfungsi sebagai tempat sulinggih atau pemangku memuput upacara
    • Bale Banten / Busana
    • Bale ini berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan sarana upacara seperti banten dan juga pakaian (wastra ) dari pelinggih pelinggih di pura ini.
    • Bale Paselang
    • Bale ini digunakan sebagai tempat barong landung dan menempatkan pratima pratima yang ada dipura ini.
    • Bale Pelik Sari
    • Digunakan sebagai tempat pesamuhan atau paruman ida bhatara
    • Pelinggih Ratu Made Jelawang
    • Meru Tumpang Kalih linggih Sang Hyang Penyarikan
    • Meru Tumpang Sia / Sembilan yang merupakan cirri khas dari pura puseh
    • Gedong Desa
    • Penyawangan
    • Padmasana
    • Pelinggih Ida Ratu Nyoman Pengadangan
    • Gedong Puseh
    • Pelinggih Ratu Niang Melanting
    • Pelinggih Pelik Sari
    • Penyawangan Ida Ratu Watu Klotok

      
    PURA DALEM
    Pura Dalem di Desa Adat Dalung merupakan satu satunya pura yang ada di Bali yang menggabungkan Dalem Khayangan, Dalem Meraja Pati, dan Pura Penataran menjadi satu kawasan. Sama seperti Pura Desa lan Pura Puseh, Pura Dalem juga telah mengalami 5 kali renovasi. Pura Dalem ini juga telah direncanakan akan mengalami perluasan dan mengalami pemugaran total yang bertujuan untuk memperluas arela persembahyangan bagi para pemedek Pura. Hal tersebut dikarenakan oleh perkembangan setiap tahunnya jumlah para pemedek yang nangkil ke Pura Dalem tersebut. Pura Dale mini diusung oleh warga dai 10 Banjar di kawasan Dalung yang terdiri dari 600 KK. Piodalan di Pura Dalam dilaksanakan pada rahina Sukra Pahing wuku Dungulan. Pura Dalem ini terbagi menjadi 3 mandala (tri mandala) yaitu :

    • Utama Mandala
    Kawasan utama mandala merupakan areal jeroan dimana terdapat beberapa bangunan suci didalamnya, antara lain :
    1. Padmasana Penyawangan Gunung Agung
    2. Pelinggih Ratu Niang
    3. Gedong khayangan yang merupakan stana dari Bhatari Durga
    4. Meru Tumpang Telu yang merupakan linggih Ratu Made Bima yang mirip dengan Tri Purusa yaitu : Ciwa, Sadha Ciwa, dan Parama Ciwa
    5. Gedong Gede Ratu Gede Dira
    6. Pelinggih Rambut Sedhana
    7. Pelinggih Dalem Penataran
    8. Bale Pelik Sari
    9. Pelinggih Ratu Made Balian
    10. Bale Tarpana
    11. Bale Paselang
    12. Bale pesandekan mangku
    13. Padma Merajapati
    14. Pelinggih Ratu Made
    15. Pelinggih Ratu Ketut
    16. Bale Piyasan
    • Madya mandala
    Madya mandala merupakan areal jaba tengah pura. Adapun bangunan-bangunan yang ada dalam areal ini adalah:
    1. Bale Pengerauhan
    2. Bale Gong
    3. Bale kul-kul
    • Nista Mandala
    Nista mandala merupakan areal terluar dari pura.
    Pada areal ini terdapat wantilan yang digunakan sebagai tempat melaksanakan upacara tabuh rah.

    Keterangan
    1. Bale Gong
    2. Bale Agung
    3. Bale Piyasan
    4. Bale Pesandekan
    5. Bale Tarpana
    6. Bale Banten / Busana
    7. Bale Paselang
    8. Bale Pelik Sari
    9. Pelinggih Ratu Made Jelawang
    10. Meru Tumpang Kalih linggih Sang Hyang Penyarikan
    11. Meru Tumpang Sia / Sembilan yang merupakan cirri khas dari pura puseh
    12. Gedong Desa
    13. Penyawangan
    14. Padmasana
    15. Pelinggih Ida Ratu Nyoman Pengadangan
    16. Gedong Puseh
    17. Pelinggih Ratu Niang Melanting
    18. Pelinggih Pelik Sari
    19. Penyawangan Ida Ratu Watu Klotok

    Keterangan
    1. Padmasana Penyawangan Gunung Agung
    2. Pelinggih Ratu Niang
    3. Gedong khayangan yang merupakan stana dari Bhatari Durga
    4. Meru Tumpang Telu yang merupakan linggih Ratu Made Bima yang mirip dengan Tri Purusa yaitu : Ciwa, Sadha Ciwa, dan Parama Ciwa
    5. Gedong Gede Ratu Gede Dira
    6. Pelinggih Rambut Sedhana
    7. Pelinggih Dalem Penataran
    8. Bale Pelik Sari
    9. Pelinggih Ratu Made Balian
    10. Bale Tarpana
    11. Bale Paselang
    12. Bale pesandekan mangku
    13. Padma Merajapati
    14. Pelinggih Ratu Made
    15. Pelinggih Ratu Ketut
    16. Bale Piyasan
    17. Bale Pengerauhan
    18. Bale Gong
    19. Bale kul-kul


Tidak ada komentar:

Posting Komentar