Padmasana

PENGERTIAN PADMASANA
Kata Padmasana berasal dari Bahasa Kawi.  "Padma" yang artinya bunga teratai, atau bathin, atau pusat. Sedangkan "Sana" artinya sikap duduk, atau tuntunan, atau nasehat, atau perintah.  Dengan demikian Padmasana adalah simbol yang menggambarkan kedudukan Hyang Widhi sebagai bunga teratai, atau dapat juga dikatakan bahwa Padmasana sebagai tuntunan batin atau pusat konsentrasi.

HIASAN PADMASANA
Di dasar bangunan ada Bhedawangnala, yaitu ukiran "mpas" (kura-kura besar) yang dililit dua ekor naga. Kura-kura adalah simbol dasar bhuvana dibayangkan sebagai api magma, sedangkan naga adalah simbol Basuki yaitu kekuatan yang mengikat alam semesta. Karena letaknya di bawah/ dasar bangunan maka simbol bhedawangnala dapat bermakna sebagai kekuatan bumi ciptaan Hyang Widhi yang perlu dijaga, dan dapat pula bermakna sebagai dasar kehidupan manusia yaitu energi yang senantiasa perlu ditumbuh kembangkan.

  • BHEDAWANGNALA
    • Dewa Wisnu yang mengendarai Garuda diletakkan di bagian tengah belakang, adalah simbol Hyang Widhi dalam manifestasi sebagai pemelihara.

    • Angsa diletakkan di bagian atas belakang, adalah simbol Sanghyang Saraswati bermakna sebagai: pengetahuan, ketelitian, kewaspadaan, ketenangan dan kesucian.

    • Acintya diletakkan di bagian atas depan, adalah simbol Hyang Widhi yang tidak dapat dilihat, dipikirkan wujudnya, di raba, namun vibrasinya dapat dirasakan.

  • SINGHASANA
Pada bagian kepala (sari) terdapat singhasana yang diapit naga tatsaka yang terbuat dari paras yang diukir sesuai bentuknya. Pada belakangnya terdapat ulon yang bagian tengahnya terdapat ukiran lukisan Sang Hyang Acintya atau Sang Hyang Taya sebagai simbol perwujudan Ida Sang Hyang Widhi. Lukisan ini menggambarkan sikap tari dari dewa Siwa yang disebut dengan Siwa Natyaraja dalam menciptakan alam semesta.


  • KARANG GAJAH
Hiasan lainnya dapat berupa karang gajah, karang boma, karang bun, karang paksi, dll. yang semuanya bermakna sebagai simbol keaneka ragaman alam semesta. Kesimpulan arti simbolis dari semua bentuk Padmasana adalah: Stana Hyang Widhi yang dengan kekuatan-Nya telah menciptakan manusia sebagai mahluk utama dan alam semesta sebagai pendukung kehidupan, senantiasa perlu dijaga kelanggengan hidupnya.


FUNGSI PADMASANA
Fungsi utama Padmasana adalah sebagai tempat pemujaan Tuhan Yang Maha Esa. Di situlah Tuhan dipuja dalam fungsinya sebagai jiwa alam semesta (makrokosmos) dengan segala aspek kemahakuasaanya. Padmasana adalah niyasa atau simbol stana Hyang Widhi dengan berbagai sebutannya -- Sanghyang Siwa Raditya (dalam manifestasi yang terlihat/dirasakan manusia sebagai matahari atau surya) dan Sanghyang Tri Purusa (dalam tiga manifestasi yang manunggal yaitu sebagai Siwa, Sada Siwa dan Parama Siwa).

BENTUK-BENTUK PADMA
-          Padma Anglayang
-          Padma Agung
-          Padmasana
-          Padmasari
-          Padma capah

UPAKARA PADA PADMASANA
-          Suci
-          Daksina
-          Canang
-          Gebogan
-          Sodan tumpeng
-          Sayut pengambyan
-          Canang lengewangi
-          Perangkatan
-          Pengeresikan
-          Sayut pajegan
-          Canang sari
Sedangkan pada bagian bawah atau sor mempergunakan upakara seperti :
-          Suci
-          Sayut
-          Perascita
-          Sayut pajegan
-          Sodan tumpeng
-          Burat wangi
-          Canang tubungan
-          Teteh lamak
-          Sayut pengambyan yang berisi daging itik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar