Palemahan

Palemahan adalah kebahagiaan tercipta melalui keseimbangan pola relasi/hubungan harmonis antara manusia dengan alam.

  1. Pada bangunan rumah palemahan adalah pekarangan kita yang bisa kita manfaatkan untuk bercocok tanam, tanaman yang sekiranya berguna untuk kehidupan keluarga sehingga terwujud nilai dan azas keseimbangan dalam kehidupan keluarga.
  2. Bangunan tempat menyimpan diperlukan dari kesatuan sosial dalam bentuk kehidupan keluarga, dadia, banjar dan desa yang memiliki benda-benda bersma yang perlu untuk disimpan.
    1. Lumbung
    Untuk bangunan tempat menyimpan padi disebut lumbung dengan tipe: kelumpu, kelingking, jineng dan gelebeg, masing-masing dengan daya tampung tertentu. Adanya keperluan menyimpan padi pada masing-masing tingkat kehidupan, ada bangunan lumbung keluarga, lumbung dadia, lumbung banhar lumbung desa dan lumbung organisasi tertentu.
    Lumbung dibangun di rumah-rumah petani penggarap atau pemilik tanah. Dibale banjar yang anggotanya petani dibangun lumbung banjar untuk menyimpan padi milik banjar. Pekerjaan-pekerjaan di sawah, menanam padi, menyiangi dan terutama mengeta padi dilakukan warga banjar. Upah kerja diambil berupa padi beberapa persen dari hasil yang didapat. Padi-padi menjadi mulik banjar disimpa dilumbung banjar. Pura-pura tertentu memiliki bukti pura atau tanah peabapura yang bekerja mengumpulkan upah berupa padi, mereka juha meimiliki laumbung dadia atau lumbung pemaksaan. Untuk persediaan bahan pangan atau bahan upacara di desa, beberapa desa memiliki lumbung desa.

    1. Gedong Simpen
    Banguan tempat menyimpan lainnya adalah Gedong Simpen dalam berbagai bentuk dan fingsinya yang digunakan untuk menyimpan sarana, perlengkapan dan peralatan upacara ritual atau upacara. Gedong simpen ada di pura-pura, ada diperumahan yang menyimpan bedaaperalatan atau perlengkapan tupacara dapaula di bale banjr.
    Walaupun fungsinya untuk menyimpan atau semacam gudang leaknya di dalam pekarangan pura, perumahan atau bale banjar disesuiankan dengant ingkat kesakralan benda-benda yang disimpan.

    1. Bale gong
    Di banjar adapula bangunan Bale Gong untuk menyimpan perangkat gamelan gong yang merupakan alat tabuh yang mengiringi berbagai bentuk tari-tarian, atraksi dan upacara keangamaan. Di desa yang warga desanya berpendapatan cukup tinggi, banjar-banjarnya memiluki seperangkat gong lengkap dengan tari-tariannya. Beberapa pura juga keluarga-keluarha tertentu ada pula yang meiliki gong dengan bentuk organisasi sekha-sekha penabuh.
    Bale gong umumnya ditempatkan dibagian teben kelof atau kauh dari pekarangan. Bentuk dal luas bangunan disesuaikan dengan kamampuan, keperluan dan tingkat kebidayaan pemilik masyarakaynya.

    1. Bale Perabot
    Bangunan pura yang besar dan bale banjar dilengkapi dengan bale perabot bila diperlukan untuk menyimpan perlatalan kerja. Gedong simpe untuk menyimpan benda-benda ritula sedangkan bale parabot untuk menyimpan alat-alat kerja mrmpersiapkan upacata yang umumnya lat-alat dapur dalam jumlah besar sesuai dengan jumlah atau besarnya pura/banjar.

    1. Bangsal
    Di pantai wilayah kerja nelayan ada bangunan tempat menyimpan perlengkapan dan peralatan nelayan yang disebut bangsal. Ada bangsakl jukung untuk menyimpan jukung, bangsal bidak untuk menyimpan bidak, layar jukung atau perahu layar. Bangunan penyimpanan dibangun cukup luas dengan panjang dan lebar sesuai dengan ukuran banda yang disimpan. Sesuai dengan fungsinya, bentuk, bahan dan konstruksinya dibangun sederhana. Ada pula bangsal atau bada untuk menyimpan ternak dengan mengandangkan di rumah, dekat atau luar rumah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar