ALL ABOUT VALERIE

BUNGA DIARY

Cedera Otot Leher/Whiplash Syndrome & Patah Tulang Leher/Faktur Servikalis

CEDERA OTOT LEHER

Otot dan ligamen leher menderita ketegangan karena suatu gerakan cepat yang menyebabkan kepala terpelanting ke depan lalu belakang (atau sebaliknya), atau dari sisi kanan-kiri, melampaui jangkauan gerak normalnya.


Pergerakan mendadak ini menyebabkan tendon dan ligamen leher tertarik meregang dan robek, menghasilkan reaksi yang mirip seperti retakan cambukan. Selain itu, trauma leher ini juga bisa melukai ruas tulang belakang, cakram antar tulang, saraf, dan jaringan lunak leher lainnya.


Tanda dan gejala umum dari whiplash syndrome, termasuk:

- Nyeri leher; leher terasa kaku

- Sakit kepala, khususnya di bagian bawah tengkorak

- Pusing, berkunang-kunang

- Penglihatan kabur

- Kelelahan konstan


Gejala kurang umum lainnya yang terkait dengan nyeri kronis jangka panjang, termasuk:

- Masalah konsentrasi dan ingatan

- Telinga berdenging

- Sulit tidur nyenyak

- Mudah marah

- Nyeri kronis pada leher, bahu, atau kepala


Pengobatan untuk cedera leher seperti ini relatif sederhana. Dokter pada umumnya akan menganjurkan Anda menggunakan obat pereda rasa nyeri non-resep, seperti Tylenol, paracetamol, ibuprofen, atau aspirin. Cedera leher yang lebih serius mungkin membutuhkan obat resep, dan relaksan otot untuk mengurangi kejang otot. Anda mungkin akan diberikan kerah penyangga untuk menjaga leher Anda tetap stabil. Kerah tidak boleh dipakai selama lebih dari tiga jam pada satu waktu, dan hanya boleh digunakan beberapa hari pertama setelah cedera.


Ini kabar baiknya: Whiplash syndrome akan dapat pulih dengan sendirinya seiring waktu. Untuk membantu mempercepat proses pemulihan, Anda bisa mengompresnya dengan es, secepat mungkin setelah mengalami cedera. Es yang digunakan untuk kompres harus terlebih dulu dibungkus oleh handuk atau kain untuk menghindari kontak langsung antara kulit dengan es yang bisa menyebabkan cedera kulit.


PATAH TULANG LEHER

Pada leher bagian belakang terdapat pembengkakan. Kerusakan tulang leher ini dapat menyebabkan kelumpuhan sementara dan permanen. Kelumpuhan yang terjadi akan dialami tubuh bagian leher hingga kaki.


Sebuah pemeriksaan saraf atau neurologis akan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana cedera pada sumsum tulang belakangnya. Kemudian dokter akan meminta pemeriksaan secara radiologis, yaitu dengan sinar-x. Bila ada beberapa keadaan yang sukar diketahui melalui sinar-x, biasanya akan meminta pemeriksaan tambahan dengan pemindaian CT (CT Scan). Uji MRI akan diminta untuk mengetahui tingkat kerusakan jaringan yang ada. 


Perawatan bagi Korban 

Lamanya perawatan bergantung pada tulang leher mana yang patah dan macam patah tulangnya. 

Sebuah patah tulang yang MINOR dapat dapat dirawat dengan pemakaian penahan leher 6 - 8 minggu sampai tulang yang patah akhirnya sembuh. 

Pada patah tulang yang lebih kompleks memerlukan perawatan khusus seperti tindakan bedah dan traksi (suatu mekanisme tindakan untuk memperbaiki tulang dan menghilangkan tekanan pada tulang). Penyembuhannya dapat memakan waktu 2 - 3 bulan. Tindakan bedah ini dimaksudkan untuk mengembalikan posisi tulang leher dan memperbaiki saraf yang terjepit. 


Untuk mengobati radang yang terjadi, maka pasien akan diberikan obat kortikosteroid, misalnya metilprednisolon.


Tingkat keparahan patah tulang leher berdasarkan:

- Kehadiran dislokasi terkait atau ketidakstabilan tulang belakang;

- Kerusakan SARAF tulang belakang atau saraf di sekitarnya, 

- Kelemahan otot atau kelumpuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar